Minggu, 09 November 2014
Missing u
Disaat rasa sayang harus ditutupi. Disaat rasa ingin memiliki harus dihilangi. Disaat merindu hanya bisa di pendam sendiri. Untuk ketiga kalinya saya mencintai anda dibawah hujan. Namun dengan kita yang berbeda. Dengan kita yang sudah tidak lagi bersama. Dengan rasa canggung yang saya rasakan. Seperti pertama kali mencintai seseorang kembali. Rasa sayang yang selama ini saya tutupi, namun kemarin harus muncul kembali. Merasakan dinginnya hujan dan duduk berdua memandangi hujan dengan iringan musik. Entah mengapa membuat saya nyaman dan ingin mengulang semua itu kembali. Hangatnya kepala anda dipangkuan saya. Hangatnya jemari tangan anda dipundak saya. Dan semua hal kecil yang terjadi kemarin yang membuat saya teringat dan ingin mengulang kejadian itu kembali. Saya rindu melakukan hal kecil menyenangkan itu berkali-kali. Bukan hanya sesekali. Disaat rasa nyaman, rasa sayang, dan rasa rindu yang sejak seminggu lalu saya tahan, saya mengeluarkan itu semua kemarin. Dan yaaa, hari ini saya masih merindukan kejadian kemarin. Namun bisa apa saya dengan semua rasa sayang, nyaman, dan rindu ini? Membiarkannya keluar dan menunjukkan kepada anda? Disaat anda bukan siapa-siapa saya? Itu hanya membuat saya sakit. Yang saya bisa lakukan hanya memejamkan mata dan mengingat nyamannya lantunan musik itu. Nyamannya tatapan mata itu. Nyamannya rangkulan tangan itu. Nyamannya pangkuan itu. Setelah itu apa yang bisa saya lakukan? Hanya bisa membuka mata dan kembali pada kenyataan. Bahwa semua rasa ini harus hilang. Saya sadar, anda melakukan semua itu bukan berarti anda masih menyayangi saya. Anda melakukan semua itu karena masih ingin mengikat saya, sebagai wanita yang sangat menjaga dan memperjuangkan anda, agar saya tidak menjaga dan memperjuangkan lelaki lain. Anda mengikat saya dan anda mencari wanita lain yang lebih baik daripada saya. Saya lebih baik melihat anda bahagia dengan wanita baru tanpa membuat saya bahagia juga. Saya berhak bahagia, dimana kebahagiaan itu datangnya bukan dari anda. Mungkin salah saya terlalu memaksakan hati untuk menghilangkan rasa sayang. Atau salah anda yang masih terus mendekat dan mengikat. Bukan....yang salah mengapa saya terlalu memikirkan itu semua.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar