Senin, 14 April 2014
Ber(+)
Selalu ada cobaan yang dateng, tapi itu yang bikin kita semakin bertambah. Bertambah dewasa. Bertambah pintar. Dan rasa sayang ini pun bertambah. Saya yang sekarang, yang mulai bertambah dewasa, dengan semua cobaan yang menimpa, yang seakan-akan tidak ada habisnya. Bukan...bukan cobaan yang tiada habisnya, namun sedih yang tiada habisnya. Air mata yang tidak mau berhenti turun dari hari ke hari. Seakan kenyataan pahit ini akan selalu menghantui saya. Yang selalu membuat saya sedih, saya selalu merasa kesepian disaat anda tidak ada disamping saya. Saya merasa ingin menceritakan kesedihan saya, namun anda tidak ada disamping saya untuk mendengar. Anda tidak ada disamping saya untuk mengusap air mata saya. Anda tidak ada disamping saya untuk bersandar. Kenapa tidak meminta tangan untuk menghapus air mata dan pundak untuk bersandar pada orang lain saja? Karna mereka akan menanya kenapa dan disaat itulah saya tidak bisa menjawab pertanyaan mereka. Daripada saya meminta orang lain untuk melakukan itu, lebih baik saya bersujud dan merentangkan tangan untuk berdoa. Ya. Tuhan yang selalu mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya. Tuhan yang selalu tahu sebab hamba-Nya sedih dan bahagia. Hanya Tuhan yang selalu ada dihadapan saya, yang dapat memecahkan air mata ini, agar perasaan saya lega. Agar saya kuat untuk menghadapi semua kenyataan pahit yang terjadi dihidup saya. Disaat anda tidak bisa menceritakan suatu masalah kepada orang lain dan hanya satu orang saja yang mengetahuinya, anda akan terguncang. Karena satu orang tidak bisa selalu ada disamping anda disaat anda sedih. Dengan kekuatan Tuhan, saya masih tetap bertahan, sampai akhirnya Tuhan memberikan kebahagiaan kepada saya. Kebahagiaan itu hanya berlangsung sebentar. Saya merasakan kesepian itu lagi, kesedihan itu lagi. Orang yang selama ini membuat saya bahagia, orang yang selama ini sangat saya sayang, dia ingin pergi, entah selamanya, entah sementara. Dia bilang dia akan melanjutkan hidupnya menjadi orang yang lebih baik kedepannya. Apa dengan adanya saya membuat anda menjadi orang yang tidak baik? Bukan itu pertanyaannya. Apa dengan adanya saya membuat anda bahagia? Menyedihkannya saya. Menunjuk orang untuk menempatkan kebahagiaan saya, tanpa memberi kebahagiaan itu kembali. Menyedikannya saya. Dicintai orang namun tidak merasakan cinta itu dan memperlakukannya sesuka saya. Ya. Tanpa saya sadar, saya melukai orang yang membahagiakan saya. Melukai orang yang mencintai saya. Saya yang 'sok tahu' dengan definisi cinta. Namun saya sendiri kalah, kalah akan emosi. Yang membuat saya melakukan hal bodoh. Yang membuat saya menyakiti seseorang. Anda menunjukkan kepada saya, indahnya cinta yang anda beri. Anda menunjukkan kepada saya, kebahagiaan yang sesungguhnya. Anda menunjukkan kepada saya, emosi akan menghancurkan semuanya. Dari anda, saya bertambah dewasa. Memikirkan sesuatu secara matang sebelum melakukannya. Dari anda, rasa sayang ini kian hari bertumbuh. Mencintai anda dengan cara yang baru. Mencintai anda dengan ketulusan. Tak peduli apa yang akan terjadi suatu saat. Apakah kita akan terpisah atau terus saling mencintai satu sama lain. Saya, mencintai anda hari ini dan seterusnya. Sampai hati ini menahan saya, untuk berhenti mencintai anda. Terima kasih dan maaf, Khoiru Suhendra.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar